Visitors

Wednesday, January 22, 2014

Keukenhof. Heaven on the earth.

Berbeda dari postingan-postingan sebelumnya, kali ini saya memposting foto-foto yang diambil dari hasil jalan-jalan ke belanda searching di google berkat informasi penting yang saya peroleh dari praktikum mata kuliah dasar-dasar Arsitektur Lanskap beberapa minggu lalu tentang taman bunga nan indah yang terdapat di negeri kicir angin yang akan saya kunjungi kelak (Aaamin ya rabbal alaamin)
Here we gooo...!

gerbang masuk utama
pemandangan indah di keukenhof

bunga-bunga bermekaran di musim semi

para pengunjung disuguhi pemandangan indah

hampir disetiap sudut ditanami bunga tulip,
bunga kebanggaan masyarakat Belanda

berbagai warna bunga tulip yang ditanam

setiap tempat menyajikan pemandangan indah untuk dikagumi

merah-putih-biru adalah warna
bendera kebangasaan negara Belanda

lalu, nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kau dustakan?


Bagaimana pemandangannya? indah sekali kan?
Oh iya, walaupun taman bunga Keukeunhof ini ada di Belanda, tapi di Indonesia juga banyak loh taman bunga. Selain di Kebun Raya Bogor, salah satunya ada juga taman bunga Nusantara di daerah Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.
Tahun lalu saya berkesempatan main kesana bersama kedua sahabat saya, Cika dan Iis.
Taman bunganya juga tidak kalah bagusnya, hanya saja saya tidak menyimpan dokumentasi ketika berjalan-jalan kesana.
Semoga lain waktu saya masih bisa berkunjung ke sana ya, dan tentunya berkunjung juga ke taman bunga Keukeunhof di negara kedua favorit saya setelah Indonesia. Belanda :)

Monday, January 20, 2014

Quote #2

People don't change, but reality does. And so we adapt.


"Terkadang, kita harus menjadi orang lain agar orang-orang di sekitarmu bisa menerima kehadiranmu.
Mengakui eksistensimu dalam hidup agar terlihat normal dan baik-baik saja agar setidaknya mereka tidak meninggalkanmu."


Bumi
Empat Jiwa, Meniti Satu Nadi

Wednesday, January 1, 2014

Bersyukur

Hey everybody, how was your new year's eve last night?
are there so many fireworks beat up the sky?
are there so many roasted corn or barbeque you were cook with?
are there so many stories, laughs, and, happiness you were share?
how long are you spend the time with your special person?

Here i'm...
baru bangun setelah menikmati momen pergantian tahun dengan tidur cantik akibat kelelahan.
berada di alam bawah sadar setelah memejamkan mata dan meringkuk dengan mesranya bersama bantal dan kasur adalah hal ternyaman setelah seharian otot dan pikiran terkuras karena segala macam rutinitas.

Well, tertidur sebelum jam berdentang pukul 12 malam adalah hal yang cukup jarang saya lakukan, terlebih ketika kebanyakan orang di setiap sudut tempat meneriakkan "Happy new yeaaar!" dan dihujani kerlap-kerlip kembang api serta deruan terompet yang seakan tiada hentinya menemani malam.
namun entah untuk tahun ini, rasanya kasur dan bantal adalah dua barang yang paling bisa mengalihkan beribu-ribu daftar acara yang ingin saya lakukan di pergantian tahun.

i got overworked, that's the first thing i think of.
hampir setiap hari diliputi rasa lelah, terbangun dari tidur 7 jam yang masih saja belum cukup menghilangkan rasa kantuk, lingkaran hitam tepat di bawah mata, serta kelakuan menguap di setiap jam pelajaran yang terus-terusan berulang selama 5 hari waktu kuliah (plus 2 hari weekend, yang seringkali habis digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas, laporan, dan tanggung jawab organisasi).

Berhubung ini masih hangat-hangatnya pergantian tahun, ada baiknya kalau saya mencoba mem-flashback kejadian setahun kemarin.

Memulai tahun baru di 2013 dengan orang-orang yang saya sayangi, ada mereka teman-teman akrab di kampus yang sering saya sebut "sahabat" tempat dimana rasa lelah dan sedih bisa berubah seketika menjadi gelak tawa untuk berbagi, serta ada mereka juga yang saya sebut "saudara" teman seperantauan yang selalu setia menjadi 'rumah' tempat pulang ketika homesick dan pemilik rasa peduli dan melindungi yang begitu besarnya. beruntung sekali memiliki mereka semua :)

How beautiful the new year begin.
but i don't know how scared the life is, when i don't realize that i still alive.
satu per-satu berubah. lebih tepatnya berjalan tidak sesuai dengan yang saya inginkan.
memutuskan pilihan untuk menjalin hubungan dengan seorang oktoberian di awal tahun, membuat  salah seorang sahabat saya pergi menjauh.
ada begitu banyak pikiran egois yang bertengger di kepala saya, di kepala dia, dan di kepala sahabat saya karena memikirkan perasaan sendiri. mencoba merasa bahwa pikiran saya lah yang paling benar, hingga akhirnya memutuskan segala sesuatu yang pada akhirnya sempat saya sesali.
saat itu dia atau 'mereka' pergi menjauh. sedih sekali rasanya mengetahui bahwa sahabat yang selalu senang berbagi cerita-ceritanya denganmu malah memilih orang lain untuk menceritakan kisahnya, dan sahabat yang selalu mempercayaimu, tidak lagi percaya tentangmu.

Tidak berapa lama setelah itu, seakan dunia saling berkonspirasi untuk memisahkan saya dengan mereka-mereka yang saya sayangi. kali ini mereka yang saya sebut dengan saudara, teman seperantauan, dan berbagi kontrakan bersama harus berpisah karena teror pencuri yang selalu datang mengancam dengan motif balas dendam akan rekannya yang kami jebloskan ke penjara sebab ulah mencurinya tertangkap basah di kamar salah seorang di antara kami. alhasil, kami yang tadinya berpenghuni 14 mahasiswi asal sulawesi selatan dalam satu kontrakan bertingkat dua, harus terpencar-pencar mencari kosan atau kontrakan yang cocok dengan diri masing-masing.

Sampailah saya pada satu kontrakan yang cukup jauh dari kampus, hidup bersama manusia cantik berhati baik namun galaknya minta ampun :p (*ups, non sense)  yang bersedia menampung saya di rumahnya. rumah ini terlalu besar, apalagi penghuninya yang hanya kami berdua.
karena lokasinya yang cukup jauh dari kampus, seringkali saya membawa semua kebutuhan kuliah dan tugas selama sehari agar tidak bolak-balik untuk mengambil barang yang ketinggalan. jadi setelah berangkat kuliah jam 7 pagi, saya pun baru pulang sekitar jam 12 malam ketika semua tugas sudah terselesaikan. terlalu sering membiarkan si empunya rumah sendirian, hingga tidak jarang saya berpikiran bahwa dia merasa kalau sebenarnya saya ini hanya menumpang tidur sebab hampir 20 jam waktu saya dihabiskan di kampus.
it was my opinion. the facts is she always compromise about my hectic activity and really care for my health even though i know that sometimes she need a friend who wants to hear her stories. but i'm the one of person who need the relaxation as soon as possible after the monster of routinity done. i'm sorry.

Rutinitas kampus seakan menjadi raksasa yang tiap hari selalu merenggut waktu istirahat atau libur indah di akhir pekan. keputusan mengambil seluruh peran penting pada dua organisasi berbeda latar belakang dengan masa kepengurusan yang sama membuat semuanya berantakan. tugas keteteran, kuliah kebanyakan ambil jatah, belajar gak konsen, makan gak teratur, kurang tidur, yang semuanya berdampak buruk bagi lingkungan sosial saya.
seketika pula setahun kemarin saya berubah menjadi monster, kata lain yang mencerminkan bukan saya. bukan sesosok yang saya inginkan untuk menjadi.
saya berubah menjadi orang yang skeptis. terlalu sinis menanggapi semua hal, selalu bernegatif thinking, dan rasanya seluruh wajah saya terlihat tegang setiap saat. tidak jarang saya mendapat teguran dari si oktoberian itu atau orang-orang di sekitar saya untuk rileks dan menyunggingkan senyum.
saya sepertinya lupa bagaimana cara bersosialisasi yang baik dengan orang, walau hanya sekedar menanyakan kabar yang terdengar begitu klise. jangankan hal tersebut, sekedar memanggil nama atau pun melemparkan senyum dengan orang yang saya kenal pada saat berpapasan rasanya terasa palsu. saya benci, ketika harus menjadi palsu. tapi saya juga tidak bisa membohongi rasa malas yang entah datang darimana mulai menggerogoti setiap aktivitasku setahun kemarin, even for a little thing.

Hal yang paling tidak saya mengerti adalah ketika tugas-tugas akademik maupun organisasi saya di kampus semuanya menjadi terbengkalai, padahal kebanyakan waktu saya sudah jarang untuk diluangkan bersama teman-teman saya di kampus atau pun menyempatkan diri membuka internet untuk bertegur sapa di dunia maya dengan sahabat-sahabat saya di makassar (apalagi sampai lupa untuk mengucapkan ulang tahun mereka. okay, it's the worst thing. i feel so bad for them). kemana waktu-waktu saya pergi? kenapa rasanya berlangsung begitu cepat? 24 jam dalam sehari sepertinya tidak cukup untuk melakukan semuanya.


Detik ini pun saya sadar, semuanya karena manajemen waktu saya yang tidak baik. saya tidak mampu membagi 24 jam tersebut untuk akademik, sosial, organisasi, hingga beribadah yang selalu didoktrinkan mama sebagai suatu kebutuhan untuk menemukan ketenangan hidup dan rasa bersyukur kepada Sang Pencipta.

kebiasaan yang dulu sering menyusun jadwal tiap harinya menjadi berubah dengan mengerjakan apa saja yang menurut saya ingin saya kerjakan, bukan berdasarkan hal prioritas apa yang seharusnya saya kerjakan. ketidakdisiplinan pada waktu tidak hanya membuat lingkungan sosial maupun akademikku berantakan, tanggung jawabku pada kedua organisasi seringkali kuselesaikan pada detik-detik terakhir deadline. akibat berusaha menerima dua tanggung jawab sekaligus, yang pada awalnya kuperkirakan mampu diselesaikan dengan baik malah membuat semuanya menjadi buruk.

Tidak ada lagi prestasi kerja, tidak ada lagi hasil maksimal untuk setiap tugas-tugas yang telah selesai saya lakukan, namun ada begitu banyak hal yang masih bisa saya syukuri hingga saat ini.

Masih selalu ada sahabat-sahabat yang membagikan tawa candanya dan memberikan pelukan hangatnya, selalu ada si oktoberian itu yang begitu perhatian dan mendukung setiap aktivitasku, selalu ada doa restu dan dukungan materi dari mama dan bapak yang tidak henti-hentinya terus mengalir, serta selalu ada ridho Allah yang bisa membuat segalanya menjadi terasa lebih mudah untuk dilewati.
Alhamdulillahirabbil alaamin, di luar kebiasaan buruk yang banyak terjadi setahun kemarin, hingga saat ini saya masih dipercaya untuk melanjutkan peran penting pada organisasi yang kemarin sempat diamanahkan, semoga dengan kejadian yang kemarin bisa mengantarkan saya menjadi pribadi yang lebih baik di tahun 2014 ini. Pribadi yang mampu me-manage waktu dengan baik agar akademik, organisasi, dan lingkungan sosial saya pun berjalan sesuai dengan yang saya harapkan.
SELAMAT TAHUN BARU semuaaaa. I give you a thousand of hugs for every little attention you given to me. I love you.