Visitors

Saturday, September 29, 2012

Mari bertani

Bogor,  September 26th 2012


it's dasgron time!
i'm a new farmer

Hari ini tepat seminggu setelah praktikum dasgron (dasar-dasar agronomi). minggu lalu kabagian masuk di kelompok 1C dan bergabung dengan teman-teman lain yang gak hanya dari departemen agronomi, tapi ada juga yang silvikultur (fahutan), arsitektur lanskap, serta teknik mesin dan biosistem (fateta).
kelompok 1C dapat tugas buat nanam kedelai varietas grobogan. setelah seminggu ditanam maka muncul lah bibit kedelai seperti ini
bibit kedelai minggu ke-1
lahan kedelai kelompok 1C
Sepertinya terlalu berlebihan kalau rasa bahagia "teramat sangat" yang bisa menggambarkan perasaan kita semua. bagaimana tidak, beberapa menit sebelum masuk ke lahan kita semua sudah dag-dig-dug kem-bang-kun-cup, waswas  kalau ternyata kedelai yang ditanam minggu lalu gak ada yang tumbuh. walaupun alur kedelainya masih miring-miring, ada beberapa benih yang memang gak tumbuh dan  lubang tanam yang lupa diisi kedelai, tapi persen total keberhasilan benih kedelai kita yang tumbuh sudah mencapai 80 persen. yah, its not too bad for us as the beginners lah pokonya haha


Nah karena ada benih yang gak tumbuh itu, maka kelompok kita melakukan penggantian benih yang gak tumbuh dengan benih baru yang ditanam kembali atau yang biasa disebut dengan istilah penyulaman. alhasil, harus ngoret-ngoret tanah dan nyangkul-nyangkul lagi. walaupun cadangan tenaga dan bantuan ada banyak dari teman-teman cowok, saya juga tidak mau kalah untuk ikut cangkul-mencangkul dong. meski setelah itu rasanya memang mau mati sangat capek.

hosh...hosh...hosh
Satu hal yang saya pelajari dari praktikum dasgron ini adalah jadi petani itu capek susaaah! Butuh cadangan energi, keringat, semangat, dan niat yang  Besar. Harus berani kotor-kotoran, gak takut panas matahari, dan jangan lupa untuk gunting kuku! (yang terakhir paling penting). Biar kuku-kuku yang indah tidak berubah jadi buruk rupa karena menjadi korban "lupa menggunting kuku" seperti saya ini.
jangan lupa potong kuku !!
Setelah asyik menyulam, tanaman yang tadi harus disiram kembali. untungnya, lahan kelompok kita berdekatan dengan sungai. jadi kembali lagi saya denga ke-semangat-an tingkat tinggi berangkat ke sungai dengan sebuah ember untuk mengambil air. mobilitas ke sungainya cukup bahaya karena jalanannya licin dan terjal. tapi pemandangan bendungan di sungai sepertinya mampu membayar usaha buat sampai kesitu hehe
muka sengaja dikaburkan
dan walaupun praktikum dasgron ini banyak perjuangannya, but after all it isn't make me give up. i just very excited to plant another crops again cause too happy to know that the crops are grown. feels like my effort isn't useless at all. surely.
akhir kalimat, mari kita bersatu membangun pertanian, cintai petani, dan memberi makan untuk dunia! 


Faperta? Hijau.
Faperta? Jaya.
Faperta? Hijau Berjaya!

Tuesday, September 25, 2012

perahu kertas



Dear Neptunus,
Aku mencintainya
di depannya aku menjadi diriku sendiri
seperti airmu yang selalu membawa pesanku
Dia pun begitu
membuatku hanyut oleh sorot matanya
membuatku lupa oleh kesedihan
rasanya sampai aku tak bisa katakan apa-apa padanya
bahkan untuk sekedar bilang rindu atau butuh
Banyak yang nggak ngerti
lalu terluka dan saling menyalahkan
karena itu aku takut berbicara tentang hati
maka kutuliskan saja
lalu kusimpan dan kukirimkan
ke...entah kemana
-Kugy-

Salah satu puisi kugy yang dikirim buat neptunus, gara-gara tagline puisi itu yang sering muncul di iklan tv, bawaannya udah pengen buru-buru nonton. Hari pertama film itu diputar udah langsung mau ke bioskop pokoknya, dan gak kebayang kalau nanti pas udah sampai di bioskop antrian tiketnya panjang banget. Syukur lah, waktu itu perjuangan buat nonton filmnya lancar-lancar aja, gak ada hambatan sampai akhirnya tiket premiere Perahu Kertas sampai di tangan. Kemarin nontonnya bareng bunda, untung bunda juga addict sama perahu kertas (alasan utamanya lebih ke penulisnya sih, Dee Lestari) jadi gak perlu repot nyari teman nonton yang udah ngerti cerita Perahu Kertas karena udah baca novel, sebelumnya.

during watching that movie,
i love the part when they love each other but prefer to hide their feelings and try to make a good relationship without expressing theirs. it just make me realize that loving someone doesn't mean that you have to make him/her stay beside you right now. sometimes you have to let it go, and other things will comes to the right place.

Selain suka sama novel dan filmnya (yang entah kapan tayang part-2nya), sekarang ini ngeposting gara-gara lagi jatuh cinta sama original soundtrack-nya yang dinyanyiin langsung sama Maudy Ayunda (pemeran, Kugy). Gak tau kenapa, akhir-akhir ini kalau dengar lagu-lagu itu perasaannya jadi melow banget -__- haha tapi bukan karena itu kok, lagunya memang bagus. Ada dua lagu yang recommended buat di dengar, yaitu "perahu kertas" sama "tahu diri".

-PERAHU KERTAS-
perahu kertasku kan melaju
membawa surat cinta bagimu
kata-kata yang sedikit gila
tapi ini adanya
   perahu kertas mengingatkanku
   betapa bahagia hidup ini
   mencari-cari tambatan hati
   kau sahabatku sendiri
hidupkan lagi mimpi-mimpi
cinta-cinta (cita-cita)
yang lama kupendam sendiri
berdua kubisa percaya
   ku bahagia
   kau telah terlahir di dunia
   dan kau ada
   di antara milyaran manusia
   dan kubisa dengan radarku
   menemukanmu
tiada lagi yang mampu berdiri
halangi rasaku cintaku padamu


-TAHU DIRI-
   hy,
selamat bertemu lagi
aku sudah lama menghindarimu
sialkulah kau ada di sini

   sungguh tak mudah bagiku
   rasanya tak ingin bernafas lagi
   tegak berdiri di depanmu kini
   sakitnya menusuki jantung ini
   melawan cinta yang ada di hati

dan upayaku tahu diri
tak slamanya berhasil
pabila kau muncul terus begini
tanpa pernah kita bisa bersama
pergilah, menghilang sajalah lagi

   bye,
   selamat berpisah lagi
   meski masih ingin memandangimu
   lebih baik kau tiada disini

sungguh tak mudah bagiku
menghentikan sgala khayalan gila
jika kau ada dan ku cuma bisa
meradang menjadi yang di sisimu
membenci nasibku yang tak berubah

   berkali-kali kau berkata
   kau cinta tapi tak bisa
   berkali-kali ku tlah berjanji
   menyerah

pergilah
menghilang sajalah lagi
pergilah
menghilang sajalah lagi

dream, believe, and make it happen !



"a life without dreaming is a life without meaning"- Wale


Dreams aren't about the best thing that i want in my life. It doesnt mean anything if i just keep in my unconsciousness. I have to take it, reach it, and make it real. Now, better to me to prepare my self for the best future.
The kind of person must to struggling her self is me. I'm aware of my self that i cant grab anything if i cant give everything, at least for my dreams. absolutely.

i have a dream
now,
tonight,
tomorrow,

a dream within a dream,

dream of guardian angel,
dream of seeing myself,
being success and happy.

i have a dream

dream of heaven
dream of success
dream of happiness

i have a dream,

a dream to become
what i want to become,
dream of my coming

i have a dream,

dream to freedom
dream of enlightenment
dreaming endlessly


Lawrence Hiung - I have a dream

Saturday, September 22, 2012

e.n.t.a.h

entah. 
sering kali saya merasa benar tapi ternyata semuanya salah
sudah mencoba untuk menghindar tapi dia terlanjur menghampiri
seperti halilintar yang menjerat dan meneriaki kalau semua ini harus terjadi
namanya bukan salah. dia datang memperkenalkan diri sebagai harapan
"panggil saja 'harap' ", katanya. "sama saja bukan?", lanjutnya lagi 
kupandangi dia dengan tatapan kosong
sedetik kemudian, imajinasiku mengambil alih
dia berdiri bagai berorasi dengan memaki memegang kendali
jiwaku angkat kaki, pergi bersembunyi
terganti oleh imajinasi yang tiap saat terus menari
"hey! dia akan menang. sebentar lagi", teriak cermin sebagai cameo
apatis dengan semuanya, dia menutup telinga, memalingkan muka
namun tidak berhenti untuk terus berlari kesana dan kemari
dia terus memainkan peran seakan menikmati pekerjaannya
membuka setiap pintu yang tertutup,
menghancurkan fondasi yang teguh,
dan membawa terbang kepastian, seluruh harta milik keinginan
...hingga waktu datang, harap pun tak kembali
bersama kepastian menghilang bagai buih
terganti kesadaran sebagai upeti

Thursday, September 20, 2012

begitu pula sebaliknya



Hanya karena tidak sama bukan berarti berbeda.
Hanya karena lebih memilih diam bukan berarti tidak mengerti.
Hanya karena terus berbicara bukan berarti tahu segalanya.
Hanya karena bertingkah aneh bukan berarti mencari perhatian.
Hanya karena mendengarkan bukan berarti acuh .
Hanya karena tidak tahu bukan berarti tidak peduli .
Hanya karena pergi bukan berarti tidak senang di tempat sebelumnya.
Hanya karena meminta tolong bukan berarti memanfaatkan.
Hanya karena marah bukan berarti kesal.
Hanya karena menangis bukan berarti sedih.
Hanya karena tertawa bukan berarti bahagia.
Hanya karena banyak harta bukan berarti sombong.
Hanya karena tidak punya uang bukan berarti melarat.
Hanya karena suka makan jengkol bukan berarti kolot.
Hanya karena memakai ipad bukan berarti keren.
Hanya karena punya pasangan bukan berarti setiap hari romantis.
Hanya karena nilai ujian lebih tinggi bukan berarti lebih pintar.
Hanya karena IP rendah bukan berarti tidak mampu bersaing.
Hanya karena memaafkan bukan berarti tidak dendam.
Hanya karena mengajak kenalan bukan berarti suka.
Hanya karena lebih tampan/cantik bukan berarti menjadi idola.
Hanya karena senang bersama seseorang bukan berarti tidak pernah kesal terhadapnya.
Hanya karena berbeda pemikiran bukan berarti tidak memahami.
Hanya karena tidak mengabulkan permintaan seseorang bukan berarti jahat.
Hanya karena memberikan yang seseorang inginkan bukan berarti sangat baik.
Hanya karena bugar bukan berarti tidak berpenyakit.
Hanya karena tidak makan bukan berarti sedang diet.
Hanya karena tidak sopan bukan berarti tidak beradab.
Hanya karena percaya bukan berarti harus dibuktikan.
Hanya karena tidak berpendidikan bukan berarti bodoh.
Hanya karena mencintai bukan berarti harus disisinya.
Hanya karena menyukai dangdut bukan berarti alay.
Hanya karena rajin beribadah bukan berarti tidak riya.
Hanya karena punya segalanya bukan berarti paling hebat.
Hanya karena tidak beruntung bukan berarti sial.
Hanya karena menulis ini bukan berarti mengalaminya :p

DUA HARI YANG PALING MEMBAHAGIAKAN.


Makassar, 15 July 2012

    Berkumpul dan berada di samping orang-orang yang saya sayangi adalah salah satu hal yang paling bisa membuat saya bahagia. Keluarga dan teman-teman. Hanya mereka, dan semuanya karena mereka.
   Pulang ke Makassar setelah menetap di bogor untuk menuntut ilmu itu…lucu. Lucu karena biasanya hanya membaca atau menonton cerita-cerita yang menggambarkan sosok anak rantau yang pulang ke kampung halamannya, nah sekarang bukan lagi hanya membaca dan menonton, saya pun sedang mengalaminya.
Makassar itu rumah. Kampung halaman. Tempat tinggal.
   Terlalu bahagia berada di tempat ini. Walaupun terdengar berlebihan, tapi hanya kebahagiaan overdosis yang memang bisa menggambarkan suasana hati saya sekarang ini.
Di awali dari tanggal 1 juli sejak berada di Makassar sampai detik ini, kebahagiaan itu selalu meliputi, dan semoga saja seterusnya. Aamin
   Tapi, dua hari belakangan ini sepertinya kebahagiaan-kebahagiaan itu tidak putus-putus. Kemarin, tanggal 14 July 2012. Kumpul paskibra smunel buat nonton showtime ekskul. Terlalu seru, karena showtime yang dikhususkan untuk siswa baru ternyata banyak dihadiri oleh alumni-alumni smunel juga. Dan tadaaaaa…..ketemu banyak teman-teman 2011. Ada juwi, nunu, fath, abang, ucha, khatmi, cia, wantos, ninda, said dan banyak-banyak lagi yang saya sendiri sudah lupa namanya (astaghfirullah -_-). But I’m so excited to meet all of them J
    Habis itu, nonton spyderman sama feto. Terlalu konyol, setelah lama baru ketemu feto tidak berubah. Bicaranya, tingkah lakunya. Tetap begitu. Entah kenapa kalau ketemu dia bawaan bicara harus disertai ‘urat’, volume besar, dan pembicaraan yang ‘tidak biasa biasa saja’. Its funny how I always remember our conversation yesterday. About film, our junior high school, my senior high school, him too, my college, him too, his life, my life, other people, other place, and many more. After all, I’m too happy to meet him again  J
    Malam harinya berubah jadi ‘gossip night’ sama yayit. Yayit yang datang ke rumah jam 9 malam dengan muka yang merasa bersalah karena tahu saya terlalu capek seharian ini, meminta maaf dan menyuruh saya untuk beristirahat . Tapi dasar! Dia Cuma berbasa-basi karena tetap saja dia tidak beranjak pulang haha sampai harus saya ‘usir’ dengan jurus high context karena sudah jam 12 malam. Kami berdua terlalu asyik bercerita ‘ini itu’ yang panjang dan sangat banyak. Its too awesome to speak with this person, I’m getting surprise cause hearing his story. Too much, and too brilliant J

   Nah, tanggal 15 Juli.
   Waktunya surprise 47th birthday buat mama tercinta J
  Keluarga BESAR hadir. Dari tante-om-sepupu-ponakan- semuanya hadir. Tapi sayang, bapak yang tidak ada. Bapak harus berangkat keluar kota selama dua hari karena urusan kantor L But it doesn’t matter anymore, after back from his activity we make the best quality time J
I LOVE THEM
and I’M TOTALLY HAPPY BEING HERE,
IN THIS TOWN J 

Trip to village


Makassar. Tuesday, July 10th 2012


   Hari ke-10 sejak di Makassar. Jam 09.30 ninggalin rumah dan cusss ke Pinrang via Pare-pare sama Bapak, Nenek, Wira, dan Dede.
   Dua hal yang membahagiakan kalau pulang kampung, pemandangan indah pantai di pare-pare dan hamparan sawah hijau disepanjang jalanan ke Pinrang. Meskipun konstruksi jalanan dari kab.Maros-Barru masih belum rampung dan sempat terhambat sedikit karena arak-arakan tim sukses cagub Sul-sel ‘SAYANG Jilid 2’ berlalu lalang. But so far, the trip was awesome.
   Oh iya karena tadi berangkatnya sama nenek, jadi harus nurunin nenek dulu di pare-pare baru lanjut ke pinrang.
I got a bit of tired. Sampai Pinrang jadi lemes, maunya tidur terus, tenggorokan sakit, badan pegal-pegal, sempat demam sebentar tapi Alhamdulillah berkat b*ar brand dan istirahat yang cukup, gak jadi sakit.
   Disini gak tahu mau ngapain, cuma nonton-online-main game-tidur-begitu seterusnya. Monoton. But it doesn’t matter cause after the long time since I’ve never meet mama aji dan bapak aji, finally I met them . so happy to see the big smile from their old face J

Belajar Menulis :)


Makassar. Monday, July 9th 2012

Malam ini, di kamar favorit bercat kuning mencoba kembali untuk menulis.
Menuangkan secangkir kisah.
Menaburi sedikit canda.
Memberikan sebentuk cerita, menjadi sebuah kalimat yang nantinya akan kembali kubaca.
Kubaca untuk menghilangkan penat, atau kubaca untuk sekadar mengingat.
Saya tidak sehebat Dee Lestari dalam menyusun serangkaian kata kata sastra menjadi kalimat yang sangat indah dan mudah dipahami. Karena kebanyakan orang-orang tidak menyukai sastra sebab kata-kata yang dituangkan oleh para sastrawan terlalu rumit. Berbeda dengan Dee Lestari yang memberi gebrakan baru untuk sastra menjadi suatu hal yang sangat menarik untuk dibaca, dipahami, dan diceritakan kembali kepada orang-orang terdekat. Atau bahkan memberi referensi terhadap buku yang telah dibaca . Seperti salah satu buku favorit yang pernah saya baca dan ingin saya beritahukan kepada orang-orang untuk membacanya, Perahu Kertas. Tapi Perahu Kertas mungkin bukan buku, lebih tepat kalau disebut NOVEL.
Saya juga tidak sehebat Pak Dahlan Abu Bakar, beliau ini adalah salah satu wartawan senior, teman bapak saya ketika bekerja di Surat Kabar Harian Pedoman Rakyat yang sudah tutup karena gulung tikar. Heran juga, Koran yang katanya menjadi pencetus Koran-koran lain di Indonesia Timur sejak tahun 60-an menjadi bangkrut hanya karena manajemen kepengurusan yang menganut sistem ascribed status. Oh iya, balik ke Pak Dahlan lagi. Beliau merupakan wartawan senior yang sudah banyak menulis buku-buku biografi pejabat-pejabat daerah atau pun informasi tentang Sulawesi selatan dari perspektifnya sendiri ataupun dari perspektif masyarakat umum. Saya tidak banyak membaca bukunya, hanya melihat beberapa judul buku yang dimiliki bapak saya karena mencantumkan namanya di cover terdepan. Dari buku-buku tersebut pun saya hanya membaca beberapa artikel dari sub-bab yang memiliki judul menarik, tentu saja. Dan ternyata dari beberapa sub-bab yang telah saya baca semuanya bernilai 8. Tidak menutup kemungkinan kalau semua artikel yang ditulisnya memang sangat baik, hanya saja sampai saat ini saya masih belum tertarik untuk membaca beberapa sub-bab lain karena judulnya yang agak ‘berat’. Terlalu dini memang untuk ber-stereotype, hanya saja “judge the book by the cover”  masih merajai sifatku.
Ada lagi, Bapak Taufiq Ismail. Salah satu sastrawan hebat yang dimiliki Indonesia yang melahirkan banyak mahakarya dari coretan tinta yang berasal dari pemikirannya. Padahal beliau adalah lulusan fakultas kedokteran  hewan, disiplin ilmu yang sangat berbeda dari dunia sastra. Tidak banyak juga yang saya ketahui dari beliau, hanya karena saat kelas 2 SMA saya pernah mengikuti seminar Sastrawan Bicara Siswa Bertanya 2010, saya pernah melihatnya memberikan materi bersama beberapa sastrawan lainnya yang saya ketahui bernama Rahman Arge dan Putu Wijaya. Oh iya, waktu itu tanggal 27 April 2010 di SMAN 1 Makassar. Saya masih ingat, karena tepat di halaman pertama buku yang diberikan, saya mencantumkan nama beserta tanggal, tempat, dan waktu ketika saya menghadiri acaranya. Ditambah lagi, tanda-tangan ketiga sastrawan di atas yang turut hadir saat itu.
Meskipun tulisan saya terkesan random, sulit dimengerti, atau tidak berisi sama sekali, tapi saya akan tetap mencoba untuk menulis dan menuangkan segalanya dalam blog ini.
Menjadi penulis yang bisa menginspirasi banyak orang juga menjadi salah satu keinginan dalam 100 mimpi yang telah saya buat. Kalau pun tidak bisa menginspirasi, setidaknya tulisan yang saya buat dapat dibaca oleh banyak orang, dan menjadi hiburan ketika mereka membacanya J
Saya ingin belajar menulis untuk menjadi penulis hebat seperti orang-orang yang telah saya sebutkan di atas, Dee Lestari, Dahlan Abu Bakar, Taufiq Ismail, Rahman Arge, dan Putu Wijaya.
Saya ingin belajar menulis untuk menjadi editor handal seperti BAPAK, wartawan paling profesional dimana passion journalisme betul-betul melekat pada kepribadiannya. Saya menjadi kagum karena di umur yang tak lagi muda, bapak selalu tahu tentang berita-berita dunia. Tentang nama-nama perdana menteri-presiden-menteri-atau pejabat negara lainnya dari berbagai negara, tentang peperangan yang terjadi, tentang isu politik, tentang perekonomian dunia, tentang dunia olahraga, tentang RI dari jaman dulu hingga sekarang, dan masih banyak lagi. Singkatnya, bapak seperti buku RPUL yang saya miliki. Meski bapak sangat menyadari kalau sains dan teknologi adalah bukan bidangnya. Dan satu lagi, dia juga sering berkata kalau sangat tidak mahir berbahasa Inggris hahaha. Tapi dengan memadupadankan kegemaran membaca dan menulis, menjadikan bapak orang yang tidak pernah miskin informasi dan karena hal tersebut pula, bapak memiliki banyak teman dari kalangan pinggiran sampai para pejabat-pejabat daerah ini.
Saya ingin belajar menulis agar bisa membuat laporan yang baik dan benar untuk hasil penelitian di kampus dalam kurun waktu 3 tahun mendatang.
Saya ingin belajar menulis untuk penyusunan skripsi agar menjadi yang terbaik dan bisa sangat membantu ketika sidang wisuda kelak.
Saya ingin belajar menulis untuk membuat esay-esay brilliant yang bisa digunakan ketika melamar beasiswa S2 atau short course program ke luar negeri yang kebanyakan mencantumkan pembuatan esay sebagai prasyaratnya.
Saya ingin belajar menulis untuk membuat tulisan yang kelak akan dibaca orang-orang.
Saya ingin belajar menulis, dan semuanya akan saya mulai dari sini.
Keep writing Ratu!

Makassar, 9 Juli 2012


Makassar. Monday, July 9th 2012
   Hari ini begadang buat 5 postingan. Setelah sekian lama.
   Kelima postingan ditulis pada saat pergantian tanggal dari tanggal 9 ke tanggal 10.
Hari ke-9 di rumah seperti biasanya. Menjalani rutinitas setiap hari, bangun jam 5 untuk sholat shubuh trus tidur lagi sampai jam 8.
  Bangun pagi, membersihkan sambil nonton-saya duduk-mama lihat-membersihkan lagi-mama tidak ada-saya nonton lagi sambil duduk-lanjut membersihkan lagi sampai bersih-terus mandi. Begitu biasanya.
  Tanggal 8 kemarin, a little surprise party buat Dwi cukup sukses dari Ratu dan Sofi yang sangat baik hati meluncur ke griya bandara permai. Meski kado dari Acan yang di bandung belum tiba, dan lokasi rumahnya yang harus ditempuh dengan dua kali naik pete-pete dilanjutkan naik taksi serta kompleksnya yang terkenal punya penjaga pos paling garang, tapi kita berdua pun dengan semangat berapi-api menmpuh setiap rintangan.
  Keterlambatan kadonya karena kurir JNE baru bisa mengantarkan paket hari minggu sore. Padahal pencarian kado dan cake sudah dimulai sejak minggu siang, dan setelahnya langsung go away ke rumah Dwi. Jadi tidak cukup waktu untuk pulang ambil kado dulu di rumah terus lanjut ke rumahnya Dwi yang jauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuhnya melebihi kota Antang haha. Tapi syukurlah, flat shoes pink soft no.40 dan cake two seasons tidak sia sia menjadi kado buat Dwi di hari spesialnya yang sedang menggalau.
dwi and me
  Oh iya setelah tahu kalau kadonya sudah tiba, hari ini Dwi dengan semangat tinggi bersama fatah datang ke rumah untuk mengambil paket kiriman dari bandung yang isinya adalah boneka popeye-olive sambil bergandeng tangan. Uuuh… sangat unyu menjadi pengobat hati Dwi karena Acan yang tidak bisa pulang rayakan ulang tahun Dwi tahun ini. Last but not least, Happy birthday my special sister DWI NUR WIDYA !

CINTA MONYET!


   CINTA MONYET.
    Monyet itu namanya Dandi.
   Sebenarnya saya juga tidak tahu apakah ejaan namanya benar seperti itu, ataukah ejaan barat seperti ‘Dandy’. Yang jelas panggilan akrabnya sesuai dengan ejaan pertama di atas.
  Tigabelas tahun yang lalu haha terlalu kecil untuk dikatakan cinta. Mungkin lebih ke rasa suka. Suka karena di antara teman sepermainan yang lain dia terlihat paling manis, paling rapih, dan paling kalem. Lucu, hanya karena 3 hal tersebut saya menjadi suka dengannya. Oh iya satu lagi, dia juga sangat rajin mengaji. Kalau begitu, jadinya bukan tiga hal, tapi empat hal.
   Sudah lama sekali tidak mendengar kabarnya, sejak saya pindah rumah (walaupun cuma pindah blok) dan dia pun sekeluarga juga pindah rumah (yang ini benar-benar pindah rumah, ke tempat lain, ke daerah lain yang saya sendiri tidak tahu apakah dia sekeluarga masih di Makassar atau sudah pindah keluar kota yang entah dimana tepatnya), saya tidak pernah melihatnya lagi. Mungkin bukan tidak pernah melihatnya, tetapi lebih karena saya sudah melupakan wajahnya. Jadi mungkin saja di suatu waktu saya berpapasan dengannya, melihatnya, tapi tidak ingat dengan wajahnya.
  Wajar saja, dengan kemampuan otak yang pas-pasan karena kondisi memori yang memprihatinkan, sangat mudah bagi saya untuk melupakan wajah atau nama dari orang-orang.
  Saya tidak lagi mengingat wajahnya, atau bahkan senyum manisnya. Yang saya ingat hanyalah bahwa Dandi adalah anak laki-laki pertama yang saya sukai, teman mengaji dan bermain sewaktu masih TK, dia punya saudara laki-laki bernama fadil atau farid atau fandi atau fahri atau fadli (pokoknya namanya dari huruf F), kulitnya hitam, memiliki senyum manis dengan gigi putih yang berjejer rapih, dan umurnya yang berbeda 1 atau 2 tahun dengan saya.
  Malam ini, entah kenapa saya teringat padanya dan tersenyum geli karena mengingat kekonyolan saya yang masih 5 tahun waktu itu -,-